Booming Apartemen Melahirkan Ladang Emas
Baru Bambang Setiobudi
Jakarta,
PERTUMBUHAN apartemen dan kondominium sangat pesat di Indonesia dalam
beberapa tahun ini. Fenomena itu sangat menonjol terjadi di sejumlah kota besar,
seperti wilayah Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Jones Lang LaSalle menyebutkan
pada tahun ini saja bakal masuk pasokan kondominium baru di Jakarta sebanyak
14.900 unit, yang datang dari 40 proyek baru. Jumlah pasokan itu bakal bertambah
lagi sekitar 11.600 unit hingga 2014 sehingga total tambahan sampai 2014
mencapai 26.500 unit.
Sedangkan jumlah
kondominium yang excisting mencapai 76.309 unit ditambah dengan excisting
apartemen sewa sebanyak 7.814 unit. Pertumbuhan apartemen yang luar biasa itu,
melahirkan peluang bisnis baru yang tidak kalah gurih keuntungannya, yaitu
bisnis estate management. Banyak bisnis jasa yang muncul seiring dengan
perkembangan gaya hidup di hunian vertikal. Untuk mengetahui potret bisnis itu,
Kreditproperty mencoba mendalaminya dari Bambang Setiobudi, Presdir PT Prima
Buana Internusa, salah satu pemain utama di bidang jasa estate management.
Berikut rangkumannya:
Bagaimana
Anda melihat perkembangan produk apartemen di Indonesia saat
ini?
Pertumbuhan
apartemen di Indonesia sangat cepat, terutama di Jakarta. Banyak apartemen baru
yang bermunculan sehingga setiap tahun ada tambahan unit apartemen dalam jumlah
cukup banyak. Agung Podomoro Group adalah salah satu pengembang yang banyak
melahirkan proyek apartemen baru di Jakarta. Munculnya banyak apartemen baru
membutuhkan jasa pengelolaan gedung karena setiap apartemen yang dibangun mesti
ada pengelola yang merawat dan memberbaikinya.
Jadi
banyaknya apartemen baru melahirkan bisnis baru pula?
Benar.
Penghuni atau pemilik apartemen membutuhkan perusahaan pengelola gedung yang
handal agar bisa memilihara gedung tempat mereka tinggal supaya tidak kumuh dan
menurunkan nilai jual aset karena tidak terawat. Dalam aturan operasional gedung
apartemen kan dalam 2 tahun pertama akan menjadi tanggungjawab pengembang untuk
mengelolanya. Setelah itu akan diserahkan kepada penghuni melalui PPRS
[Perhimpunan Penghuni Rumah Susun PPRS]. PPRS bisa mengelola sendiri apartemen
yang mereka huni, tapi kalau tidak maka tentu diserahkan kepada perusahaan
estate management. Di sinilah peluang itu munculnya karena kalau diserahkan
kepada perusahaan estate management maka harus dilakukan oleh perusahaan
profesional dengan berbadan hukum.
[NB:
Pemberian jasa estate management tidak gratis. Penghuni apartemen atau rusun
dikenakan biaya service charge. Rerata biaya service charge apartemen di Jakarta
sekitar Rp5000 per M2 per bulan untuk kelas rumah susun milik dan sampai
Rp20.000 per M2 untuk apartemen mewah atau kelas premium. Biaya service charge
ini untuk layanan yang bersifat umum dalam pengelolaan apartemen sehingga tidak
termasuk jasa layanan privat yang harus ditanggung lagi oleh pemilik unit
apartemen]
Apa
saja peluang baru yang muncul dari pengoperasian apartemen?
Agung Podomoro
Group melihat banyak peluang untuk mendapatkan profit dari property management
sehingga memutuskan mendirikan perusahaan ini sejak 6 tahun lalu melalui
akuisisi perusahaan yang sudah berbadan hukum. Disadari, tidak mungkin Agung
Podomoro mengelola sendiri semua proyek apartemennya yang jumlahnya sangat
banyak. Dengan perusahaan khusus property management memungkinkan pengelolaan
manajemen apartemen menjadi lebih fokus. Ada banyak jasa yang dikelola terkait
dengan jasa property management ini. Kami membuat divisi secondary market untuk
membantu menyewakan fasilitas umum milik pengembang dan penghuni yang menjadi
bagian dari milik bersama. Juga bisa menyewakan unit apartemen yang mau
disewakan. Ini cukup berhasil sejauh ini.
Bahkan kami
bisa mendapatkan penyewa Base Transceiver Station (BTS) dengan nilai sewa
mencapai Rp45 miliar. Hasil sewa ini diberikan kepada pemilik unit partemen
melalui PPRS. Tidak hanya berorientasi profit, property management juga
membidani proyek ramah lingkungan melalui program pengelolaan sampah hijau yang
mengolah kompos ramah lingkungan. Ada banyak pihak terlibat dalam proyek go
green ini, seperti perusahaan rekanan dan pemulung. Para pemulung mendapatkan
penghasilan dari penjualan barang-barang an-organic yang dapat didaur ulang.
Sisanya kami cacah menjadi kompos. Tidak berhenti sampai di situ, property
management ternyata juga membuka peluang bisnis di bidang IT. Kami telah membuat
beberap program billing system yang menggabungkan produk dari bank utama dengan
sms billing. Ada pula mobile application untuk check list unit-unit, lelang
secara eletronik, hingga kanal siaran komunitas untuk penghuni apartemen kami
yang sangat banyak.
[NB:
PT Prima Buana Internusa adalah anak usaha baru dari Agung Podomoro Group, yang
diakuisisi sejak 6 tahun lalu. Perusahaan estate management ini saat ini
mengelola sekitar 50.000 unit apartemen di 30 lokasi dengan total luas bangunan
mencapai 2,9 juta M2. Pada tahun ini menargetkan mendapatkan tambahan klain baru
sebanyak 5-6 proyek apartemen baru dengan tambahan sekitar 4000 unit.]
Posting Komentar